Senin, 21 Februari 2011

Mengapa serangga sanggup bertahan di alam?

RUBRIK: Forum


Pernahkah Anda menepuk mati seekor nyamuk? Atau memijit mati seekor semut? Atau memukul kecoa dengan sandal sampai mati? Terpikirkah oleh Anda bahwa mereka amat mudah dimatikan, lemah dan terkesan tak berdaya. Nah bandingkan dengan dinosaurus. Pernah menonton The Jurrasic Park? Apa kesan Anda terhadap binatang-binatang nan mengerikan itu? Kuat, tangguh, cepat, buas? Apalagi? Nah, kira-kira, lebih kuat mana, serangga atau dinosaurus?

Mari kita lihat fakta berikut. Dinosaurus diperkirakan mulai muncul pada Zaman Trias (kira-kira 280 – 250 juta tahun yang lalu/jtl)  dan diperkirakan punah pada Zaman Kapur (kira-kira 200 – 140 jtl). Belum diketahui pasti penyebab punahnya raksasa-raksasa ini, tetapi kemungkinan akibat perubahan iklim global yang menyebabkan perubahan komposisi tumbuhan pakan dinosaurus herbivora. Ketiadaan dinosaurus herbivora menyebabkan dinosaurus karnivora tak beroleh pakan dan akhirnya mati. Sementara itu, serangga diperkirakan sudah muncul pada Zaman Devon (Periode Karbon, kira-kira 400-an jtl), dan masih ada hingga kini, meski tak dipungkiri banyak pula spesies yang sudah mulai punah.

Nah, kira-kira, menurut Anda, lebih kuat mana: dinosaurus atau serangga?

Beberapa kelebihan yang diberikan Tuhan kepada serangga hingga mereka mampu bertahan hidup di antaranya adalah:

(1)   Tubuh yang kecil dan ringan. Dengan bekal ini, mereka hanya membutuhkan sedikit pakan dan memudahkan perpindahan/ pergerakan, misalnya dengan menggunakan sayap.
(2)   Mempunyai kerangka luar yang bersifat ringan, kuat, tahan air, namun luwes.
(3)  Mempunyai sayap, meskipun beberapa di antara mereka tak bersayap.
(4)  Kemampuan reproduksi yang tinggi dan siklus hidup pendek. Beberapa contoh serangga, misalnya kutu afid malah tidak membutuhkan serangga jantan untuk beranak-pinak (partenogenesis). Kemampuan ini juga menjadikan serangga mampu beradaptasi dengan baik di lingkungan yang terjelek sekalipun. Kasus ketahanan serangga terhadap pestisida adalah salah satu bentuk adaptasi serangga yang terkenal.

Itulah beberapa bekal serangga yang mengantarkan mereka menjadi organisme yang paling dominan dan paling kuat hingga kini. Ada cerita tentang serangga yang menjadi organisme terkuat di dunia hingga saat ini, namanya kumbang Onthophagus taurus yang telah dicatat mampu menarik beban yang bobotnya kira-kira 1.141 kali bobot tubuhnya, atau kira-kira sama dengan manusia dewasa yang menarik enam bis bertingkat yang penuh terisi penumpang (silakan tilik di http://www.guardian.co.uk/environment/2010/mar/24/dung-beetles). Hebat bukan? Nah masih mau menganggap serangga organisme yang lemah?
(Majalah SERANGGA volume 1 nomor 1 Tahun 1, November 2010) 

Koloni kutu afid dan semut Anoplolepis sebagai simbion

Tidak ada komentar:

Posting Komentar